Desezoom

Rumor yang beredar, Watch 2 bakal memungkinkan pengguna melakukan panggilan video dari fitur FaceTime, kapabilitas WiFi yang meluas, pilihan model baru, serta bahan perangkat yang kemungkinan terdiri dari titanium, tungsten, palladium, dan platinum.

Sebelumnya pada Januari kemarin, data dari Juniper Research menunjukan ada sebanyak 17,1 juta jam tangan pintar atau smartwatch yang dikirim secara global pada 2015 lalu.

Dari angka tersebut, Apple Watch tercatat telah terjual sebanyak 8,8 juta unit dan menguasai 51,5 persen pasar jam tangan pintar.

Sementara perangkat berbasis Android Wear menghasilkan sekitar 10 persen penjualan pada 2015. Diketahui jam tangan pintar jenis Android Wear diproduksi dari berbagai vendor seperti LG, Samsung, dan Sony.

Juniper Research turut mencatat, Apple Watch bisa mendominasi pesaingnya yang berbasis Android karena jumlah aplikasi yang tersedia di dalamnya lebih banyak, sekitar 10 ribu aplikasi. Sedangkan di dalam Android Wear pada Mei tahun lalu menyuguhkan 4.000 aplikasi.

Meski Apple Watch menghasilkan penjualan yang lebih banyak dari perangkat Android Wear, angka 8,8 juta tersebut pada kenyataannya masih berada di bawah prediksi sejumlah analis sejak tahun lalu. Sebuah penyedia platform kesehatan berbasis teknologi asal Tokyo, Jepang, Smart Medical meluncurkan aplikasi EmoWatch untuk Apple Watch. Aplikasi ini mampu mengidentifikasi emosi pengguna melalui suara mereka.

Mendeteksi emosi melalui suara sejatinya bukanlah hal yang baru. Namun mereka mengklaim bahwa ini pertama kalinya hal tersebut bisa dilakukan pada Apple Watch. Untuk bisa menganalisis nada, volume, dan kecepatan bicara, EmoWatch menggunakan engine bernama Empath. Melalui informasi yang dihasilkannya, aplikasi ini pun bisa menentukkan tingkat energi seseorang lalu menyimpulkan hasilnya dalam bentuk emotikon marah, tenang, senang atau sedih.

Tak hanya itu, EmoWatch juga bisa memberikan data historis mengenai suasana hati penggunanya selama menggunakan Apple Watch. Ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui bagaimana pola suasana hatinya pada periode tertentu.

Dikarenakan hanya membutuhkan karakteristik suara dari pengguna (bukan arti kata dari apa yang diucapkan), aplikasi ini pun bisa bekerja dengan bahasa apapun.

Untuk para pengembang yang tertarik menciptakan aplikasi serupa atau ingin ikut mengembangkan pendeteksian emosi melalui suara, Smart Medical juga menyediakan API (Application Program Interface) Empath secara terbuka.

Kemudian yang paling anyar Huawei bekerjasama dengan Leica untuk membuat P9. Ponsel pertama yang memakai dua lensa kamera racikan Leica. Ponsel ini diluncurkan di London, Inggris, pekan lalu. Pelan-pelan Huawei ingin mengubah persepsi mereka di pasar, yang sebelumnya dikenal sebagai produsen ponsel murah kini sudah membidik pasar premium.

Huawei mengaku sudah lama mengincar pasar ponsel di kelas menengah ke atas, namun memang perlu melakukan beberapa langkah sebelum tujuan mereka itu tercapai. Peluncuran Huawei P9 yang baru-baru dilakukan di London, Inggris, menjadi salah satu bukti bahwa mereka mulai serius membidik pasar ponsel premium.

"Consumer business kami fokus pada di pasar menengah ke atas," kata Joy Tan, President of Corporate Communication, Huawei Technologies, Senin (11/4).

Namun untuk bisa bersaing di tingkat tersebut, Huawei sadar bawah membuat ponsel dengan spesifikasi tinggi saja belum cukup. Mereka harus bisa membangun persepsi merek premium untuk ponsel Huawei.

"Itulah kenapa kami bekerjasama dengan Leica, serta Scarlett Johansson, Henry Cavill dan Lionel Messi," lanjut Joy di Intercontinental Hotel, Shenzhen.

Strategi ini diakui Joy akan dilakukan selama beberapa tahun ke depan, untuk Messi saja mereka sudah melakukan kontrak untuk tiga tahun. Dengan cara ini Huawei percaya bisa meningkatkan pangsa pasar ponsel.

Huawei P9 sendiri bukan satu-satunya ponsel Huawei yang membidik pasar premium. Sebelumnya, produsen asal China ini sudah punya Huawei Mate 8 yang punya segmentasi pasar serupa. Keduanya menawarkan kualitas foto dan performa

Desezoom

Rabu, 02 Agustus 2017

Review Apple Watch New

Huawei Atasi Produk iPhone